Jelita menatap datar ke arah Jeni. Pandangannya benar-benar dingin mengingat bagaimana kejamnya penipuan mereka pada dirinya dan sang ibu."Kak...." panggil Jeni lagi."Kamu bukan adikku," sahut Jelita.Jeni terdiam. Kakaknya kini benar-benar berbeda dan Jelita jelas menatap langsung padanya."Kamu... bisa melihat...?" tanya Jeni mulai cemas."Ya. Aku sudah bisa kembali melihat berkat kasih sayang suamiku," jawab Jelita tanpa ekspresi.Tubuh Jeni tiba-tiba menegang sesaat. Aura kakaknya benar-benar berbeda dari sebelumnya. Dulu, apa pun akan dilakukan oleh Jelita demi kebaikan adiknya. Namun setelah segala macam pengkhianat dan juga kebohongan besar yang dilakukan, maka hati lembut Jelita tak akan pernah tersisa lagi padanya."Kak... Maafkan aku...." cicit Jeni memohon.Jelita beralih menatap wanita paruh baya di samping Jeni. Wanita itu memang cukup cantik dan wajahnya jika diperhatikan begitu mirip dengan Jeni."Jadi... Kamu adalah selingkuhan Papah...." ujar Jelita.Diana menunduk,
Terakhir Diperbarui : 2025-09-02 Baca selengkapnya