"Mas?" Jelita kembali memanggil suaminya.Royal menoleh dengan sebuah senyuman lembut, lalu pria itu memeluknya. "Tidak ada apa-apa. Maaf, ya? Aku tadi hanya kesal dengan salah satu karyawanku," ujarnya berdusta.Jelita pun terdiam sejenak. "Begitu, ya? Ya sudah. Tapi kalau masalahnya nggak terlalu besar, Mas bisa kan memberi dia kesempatan?"Tatapan Royal melekat pada kedua mata istrinya yang sama sekali tak tertuju padanya. "Hm," ujarnya kemudian.'Maafkan aku, Sayang. Aku tidak ingin kamu tahu bahwa aku akan menangkap Jeni. Nanti, saat tiba waktunya, aku akan membawa dia padamu untuk bertanggung jawab,' batin pria itu sembari terus memeluk Jelita.Saat itu juga, ponsel Royal tiba-tiba berdering. Pria itu pun meraihnya dan melihat nama sang asisten muncul."Sebentar, Sayang. Ada telfon," ucapnya sembari mengurai pelukan."Ah. Ya. Angkat saja, Mas," sahut Jelita."Sebentar, ya?" Royal mengusap lembut kepala Jelita sebelum pria itu beranjak dari duduknya. Ia berdiri di dekat jendela k
Last Updated : 2025-07-23 Read more