All Chapters of Pernikahan Dadakan dengan Bos Arogan: Chapter 141 - Chapter 150

241 Chapters

Akan Selalu Mencintaimu

"Tapi aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi,” tegas Reiner"Reiner ...." Jasmine mengembuskan napas lelahnya. Dia balas menatap pria itu. "Kumohon, biarkan aku hidup dengan tenang di sini. Sebentar lagi aku akan melahirkan, jadi aku tidak mau terlibat masalah apapun."Wajah Reiner yang semula sumringah, mendadak berubah sendu."Jadi, tinggal bersamaku membuatmu tidak tenang?""Ya." Jasmine mengalihkan pandangannya ke arah lain.Sedangkan Reiner terdiam sesaat tanpa melepas tatapannya dari Jasmine. Dia mengubur perasaan kecewanya dalam-dalam. "Aku tahu, kamu mencintaiku, Jasmine.""Jangan sok tahu," ucap Jasmine yang tengah menyembunyikan keterkejutannya. Dari mana Reiner tahu tentang perasaannya? Jasmine bertanya-tanya."Kamu sendiri yang bilang padaku, Jasmine. Kenapa kamu tidak jujur padaku tentang hadiah ulang tahunmu untukku, hm?"Jasmine semakin terkejut. "Kenapa bisa kamu menemukannya?" tanya Jasmine sembari men

Last Updated : 2025-08-20

Jangan Sembarangan Bicara

Jasmine terdiam. Tanpa bisa dicegah jantungnya kini berdetak cepat setelah hampir tiga bulan tidak ada yang membuatnya berdebar-debar.Jasmine menyeruakkan kepalanya pada tubuh bidang Reiner dengan bibimya yang tetap membisu. Mendengarkan detak jantung Reiner benar-benar membuatnya nyaman.Reiner melepaskan pelukannya setelah sekian lama. Dia meraih pergelangan tangan Jasmine dan membawanya masuk ke dalam rumah"Kenapa makanannya belum dimakan?" cecar Reiner begitu melihat makanan yang dia pesan masih teronggok di atas meja.Jasmine berdecak pelan. Mana bisa dia makan dengan tenang sedangkan Reiner pergi dalam keadaan perutnya yang kosong."Aku tadi belum berselera, Reiner." Jasmine beralasan."Kurangi sifat egoismu demi anak-anak. Bagaimana pun juga mereka butuh makanan."Jasmine hanya meringis sembari memperhatikan Reiner yang berlalu ke dapur, kemudian kembali lagi dengan dua piring kosong dan sendok.Setelahnya, Reiner dudu

Last Updated : 2025-08-20

Lupakan Saja

Jasmine membersihkan tubuhnya di kamar mandi dan berganti pakaian. Begitu keluar dari kamar, dia sudah mendapati Manika sedang masak di dapur.Jasmine menyapanya sebentar, kemudian berjalan ke luar rumah. Duduk di depan taman kecilnya sembari berjemur."Waah ... bunganya sudah pada mekar ya, Mas." Jasmine tersenyum lebar kemudian berjalan menghampiri bunga mawar merah yang terlihat sangat indah.Abimanyu yang sedang menyiram bunga pun mengangguk mengiakan. "Iya, Mbak. Bunganya cantik-cantik. Seperti Mbak Jasmine," seloroh Abimanyu terkekeh."Ckl Mas, ini. Bercanda saja."Jasmine mengirup dalam-dalam aroma bunga alami dari bunganya langsung. Tanpa Jasmine sadari, ada sepasang mata yang memperhatikan aktifitasnya dari balik jendela kamar dengan tatapan waspada.Di dalam sana, Reiner mendecakkan lidahnya kesal saat memperhatikan Jasmine yang sedang berbincang dengan pria itu.Terlihat romantis sekali mengobrol di tengah-tengah pohon bung

Last Updated : 2025-08-20

Berubah Pikiran

Jasmine yang mendengarnya hanya mengerutkan kening, dia merasa bingung dengan sikap Reiner yang sulit sekali ditebak. Sesekali sikap Reiner berubah aneh dan kekanakkan.Mulai hari ini kegiatan Jasmine sepertinya akan dibatasi, Dia sulit bergerak karena Reiner yang terus menyuruhnya untuk tidak melakukan sesuatu yang berat-berat.Padahal cuma jalan-jalan di halaman rumah, apanya yang berat? Dasar Reiner. Over protektifnya memang kebangetan.Seharian ini saja Jasmine cuma bermalas-malasan di dalam kamar sambil membaca novel. Ada untungnya juga Reiner membeli puluhan novel meski bukan genre kesukaan Jasmine."Pokoknya selama aku sakit, kamu harus tetap di sampingku.""Iya, Reiner," jawab Jasmine dengan malas tanpa mengalihkan tatapannya dari buku.Jasmine sedikit kesal karena Reiner terus mengganggu fokusnya

Last Updated : 2025-08-20

Cerita Masa Lalu Reiner

Setelah mengantongi tiket masuk, mereka pun masuk ke kawasan candi. Terlihat banyak pengunjung di sana yang akan berburu sunset."Benar kata kamu, Nik. Di sini pemandangannya indah banget ya." Jasmine berdecak kagum sambil memandangi lanskap kota Yogyakarta yang terhampar luas di bawahnya.Kebetulan sekali ada pesawat yang sedang melintas di udara. Bandara Adi Sucipto yang terlihat dari kejauhan pun menjadi pemandangan yang menarik."Indah kan, Mbak? Katanya sih tempat ini adalah bukit tertinggi di Jawa. Jadi tidak heran kalau kita bisa melihat pemandangan kota dari sini," ujar Manika sembari mencari-cari tempat yang masih kosong untuk mereka duduki."Kita duduk di sana saja." Abimanyu menunjuk patok atau pembatas yang jadi penghubung antara candi di atas dan di bawah.Masih banyak tempat yang kosong di sana. Sebentar lagi patok itu akan dipenuhi para pengunjung lain. Duduk-duduk santai sambil menikmati sunset.Sejujurnya Reiner tidak setuju

Last Updated : 2025-08-21

Tanggal Pernikahan Kita

Reiner lantas melanjutkan ceritanya tentang pertemuannya dengan Nadira dewasa saat SMA. Termasuk ancaman-ancaman Nadira yang akan melukai dirinya sendiri, hingga Reiner terpaksa mengucapkan janjinya untuk selalu menemani wanita itu.Sejujurnya Reiner sangat malu menceritakannya. Dia malu karena Jasmine pasti menganggapnya bodoh telah salah mengenali dua perempuan yang berbeda.Jasmine yang mendengarkan cerita itu pun tampak terkesima. Rambut panjang Jasmine melambai-lambai akibat tertempa angin sore."Tapi kamu tahu, Jasmine?" tanya Reiner, "ternyata aku sangat bodoh. Bodoh karena tidak menyelidiki latar belakang Nadira dewasa. Karena kupikir, cuma aku dan Nadira kecil saja yang tahu rahasia tentang lolipop itu. Jadi aku langsung percaya begitu saja."Mata Jasmine tampak menggenang. Jadi, Nadira yang Jasmine kenali sekarang cuma berpura-pura menjadi 'Nadira'? Siapa dia sebenarnya?Reiner menghela napas berat. "Dan tiga bulan yang lalu aku sadar, ba

Last Updated : 2025-08-21

Jalan-Jalan Malam

"Kenapa diam saja? Kamu lupa?" Mata Reiner memicing curiga.Jasmine meringis, kemudian mengangguk. "Lagi diingat-ingat dulu, ReinerTerang saja Reiner jadi kesal. Di mana-mana seorang istri selalu mengingat hari bersejarah mereka. Sedangkan Jasmine malah melupakannya."Sini." Diambilnya ponsel dari tangan Jasmine, lalu menempelkan jarinya pada finger print. Lantas Reiner serahkan kembali benda tipis tersebut."Sebelum kita sampai rumah, kamu harus sudah ingat tanggal pernihakan kita. Kalau tidak, aku akan menghukummu.""Menghukumku?" Mata Jasmine membulat. "Kamu berani menghukum wanita yang sedang mengandung anakmu, Reiner?"Reiner mengedikkan bahunya cuek. "Kenapa tidak?"Dasar kejam. Jasmine lantas mendecakkan lidahnya. Detik berikutnya Jasmine kembali dibuat tertegun oleh Reiner begitu melihat wallpaper layar utama ponselnya.Foto mereka yang berpose di photobox tiga bulan yang lalu terpampang di sana. Tanpa sadar bibir Jasm

Last Updated : 2025-08-21

Aktivitasnya Diganggu

"Capek ya?" tanya Jasmine sembari mengelap keringat di pelipis Reiner menggunakan tisu.Reiner berdehem. Dia mendadak gugup akibat perhatian yang diberikan Jasmine."Jangan panggil aku Reiner kalau segini saja sudah capek," bantah Reiner, "aku bahkan bisa olahraga semalaman penuh."'Olahraga ranjang maksudnya?’ batin Jasmine sembari memutar mata.Dia tetap memandangi Reiner yang terlihat jauh lebih tampan dengan penampilannya yang agak berantakan begini. Kalau kata anak gaul jaman sekarang sih, katanya 'damage-nya lebih berasa'."Kenapa menatapku begitu? Kamu tidak percaya, hm?" Reiner melepaskan sebelah tangannya dari setir, lalu mengacak puncak kepala Jasmine."Tidak percaya apanya?""Olahraga semalaman," balas Reiner, "aku akan membuktikannya malam ini kalau kamu tidak percaya."Lagi-lagi Jasmine memutar bola matanya dengan malas. "Tidak perlu, Reiner. Dulu kamu sudah sering membuktikannya."Reiner tertawa mende

Last Updated : 2025-08-21

Beri Aku Waktu Sepuluh Menit Saja

"Kenapa datang malam-malam begini, Ma? Mama tahu 'kan ini jam berapa?" tanya Reiner dengan suara rendah. Padahal jauh di dalam hatinya, Reiner sedang menyembunyikan kekesalannya pada anggota keluarganya yang datang tidak diundang itu."Kami berangkat mendadak, Reiner,” jawab Leica, "papa kamu ada pekerjaan di sini. Kanaya kebetulan mau ada workshop besok di hotel Sheraton Mustika."Leica menunjuk anak kembarnya dengan gerakan kepala. "Terus mereka berdua jadi mau ikut-ikutan datang ke sini."Reiner menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. Mereka kan bisa langsung check in di hotel. Kenapa harus merecoki rumah ini, sih? Reiner terus menggerutu kesal di dalam hati."Kak, kamu tidak akan membiarkan kami masuk?" tanya Kanaya dengan mata memicing.Oh? lya, Reiner baru sadar kalau saat ini mereka masih berdiri di depan pintu."Tentu saja aku tidak akan membiarkan mamaku yang cantik, dan adik-adik tersayangku ini membeku di luar," u

Last Updated : 2025-08-21

Lanjutkan yang Semalam

Begitu tiba di ruang tamu, Jasmine tidak bisa lagi menyembunyikan senyum lebarnya. Mereka menyambut Jasmine dengan antusias. Apalagi Kanaya yang langsung berdiri dan menghambur memeluk Jasmine."Astaga, Jasmine. Sebulan tidak ketemu kamu, ini perut makin besar saja,” seru Kanaya sembari mengelus perut Jasmine. "Kapan sih kalian keluar, twins? Aunty sudah tidak sabar ingin bertemu kalian.""Sebentar lagi, Aunty. Sabar ya." Jasmine menirukan gaya bicara anak-anak sambil terkekeh. Dia menyalami kedua mertuanya, kemudian duduk di antara Leica dan Kanaya."Tunggu! Apa maksudmu satu bulan tidak ketemu?" Reiner menatap horor pada Kanaya."Kakak tidak tahu 'kan, kalau Kak Naya ada di tim Papa sama Mama?" ujar Nolan yang terlihat sibuk mengunyah buah stroberi yang sudah disiapkan oleh Leica.Di atas meja banyak sekali buah-buahan yang siap disantap. Reiner mengambil buah anggur, kesukaannya."Jadi kamu sudah tahu kalau Jasmine ada di sini?" Mat

Last Updated : 2025-08-22

...

13 14 15 16 17

...

SCAN CODE TO READ ON APP