“Aku janji jaga diri. Aku cuma butuh waktu sendiri, Ma. Bukan karena aku gak sayang Mama, tapi justru karena aku tahu, aku gak mau Mama terus khawatir sama aku,” tuturnya pelan, nyaris berbisik.Anya tak kuasa berkata lagi. Ia tahu, saat Akash bicara dengan nada setenang itu, tandanya keputusan sudah bulat. Maka ia hanya mengangguk, walau dadanya masih terasa sesak.Sebelum berpisah di parkiran pemakaman, Ayden sempat menghampiri Akash.“Aku ... nggak akan maksa kamu tinggal bareng, Kash. Tapi ... boleh aku minta satu hal?” tanya Ayden pelan.Akash menatapnya sebentar, lalu mengangguk.“Ajak aku ke makam Mama tiap bulan. Biar kita sama-sama bisa mengenangnya, sebagai dua orang lelaki yang mencintai wanita yang sama.”Akash terdiam sejenak, lalu menyahut dengan nada datar. “Kalau aku sempat.”Tapi di ujung mata Ayden, ia tahu. Itu adalah iya, walau dengan cara Akash sendiri.Setelah itu, mereka pun berpisah. Akash pulang ke apartemen, Ayden kembali ke kantor, dan Fauzan serta Anya ke r
Terakhir Diperbarui : 2025-07-11 Baca selengkapnya