"Eh alah dalang ... ternyata beneran orang toh yang manggil. Kirain dedemit," gumam tukang nasi goreng itu, cukup keras hingga terdengar oleh Akash.Akash tertawa mendengarnya. "Nasi goreng satu, Bang. Jangan pedas ya, sama sekali," ucapnya sembari ikut membantu memegang sisi gerobak agar tidak meluncur ketika pria paruh baya itu sibuk mengganjalnya dengan kayu kecil."Siap, Mas," jawab si abang nasi goreng sigap. Ia membuka gerobaknya, lalu mengeluarkan dua kursi plastik kecil yang biasa digunakan pelanggannya."Silakan duduk dulu, Mas. Biar saya buatin dulu, sebentar aja," ucapnya sambil mulai menyalakan kompor dan mengayunkan spatula.Akash duduk, memandangi gerakan cekatan pria itu yang mulai menggoreng bawang putih. Aroma harum langsung menyebar ke udara malam. Entah kenapa, meskipun hidupnya bergelimang kemewahan, momen sederhana seperti ini terasa begitu berharga bagi Akash.Dalam heningnya malam dan suara nyaring nasi tergoreng di atas wajan, ia merasa seperti kembali ke dirin
Terakhir Diperbarui : 2025-07-09 Baca selengkapnya