“Bagaimana hasilnya? Apa Baskoro Group juga memutuskan untuk mundur bekerja sama dengan kita?” suara Kirana pelan, namun nada cemasnya tak bisa disembunyikan. Dahi halusnya berkerut, seolah kata-kata yang baru saja meluncur terasa berat bahkan bagi dirinya sendiri.Di hadapannya, Wiratama duduk dengan wajah muram. Ia biasanya begitu tenang, sopan, penuh kendali—sosok yang membuat orang lain merasa aman hanya dengan kehadirannya. Tapi kali ini, sorot matanya kelam, rahangnya mengeras, dan pundaknya seperti menanggung beban yang terlalu besar.Anggukan pelannya cukup menjawab, meski sekaligus menggoreskan rasa getir.Kirana merasakan hawa tegang mengisi ruang kerja sederhana mereka. Ruangan itu tidak besar, hanya beberapa meja kayu, rak penuh berkas riset, dan aroma samar dari cairan kimia yang tertinggal di udara.Namun sore itu, seakan-akan dindingnya ikut menyempit, menekan dada mereka dengan kecemasan yang sama.“Tidak sepadan kalau sampai kamu segitu gusarnya,” ucap Kirana sambil me
Last Updated : 2025-08-19 Read more