“Tidak penting, Max. Kau tahu kan, mereka perusahaan kecil.”Arienna tak suka membayangkan Max berhubungan lagi dengan mereka yang sudah bertindak tidak manusiawi sejak keluarga Tandjaya bangkrut.Max mengangkat bahu. “Baiklah. Tapi kalau kesempatan itu datang, aku mungkin akan melakukan akuisisi, Mom.”Wajah Arienna tampak tak setuju, tetapi ia menyerahkan semua keputusan pada Max. “Kalau masih bisa menguntungkan, silakan saja, Max. Asal kau tetap hati-hati.”“Tentu.”Kemudian Arienna mengusap lengan Max dan berkata, “Istirahatlah, Max. Mom juga sudah lelah menghadapi Hani dan Imam tadi.”“Ya, Mom. Selamat malam!”Max menatap punggung ibunya yang berbalik menuju kamar tidur mereka di lantai 1, dan menghembuskan napas lelah. Sebenarnya, ia masih memikirkan kemungkinan untuk melakukan akuisisi, tetapi karena sang ibu melarang, Max tak berniat melanggarnya.Ia pun naik ke lantai 2. Langkahnya cepat, karena ia tak mau sampai harus berpapasan dengan mereka.Tiba di kamarnya sendiri, Landy
Terakhir Diperbarui : 2025-06-14 Baca selengkapnya