Udara pagi kampus terasa lembap dan segar. Embun masih menempel di dedaunan taman depan fakultas, dan aroma kopi dari kantin sudah menyeruak ke sepanjang lorong utama. Langkah-langkah mahasiswa baru terdengar riuh, bercampur dengan tawa dan obrolan yang bersemangat. Bagi kebanyakan orang, ini hanyalah awal semester yang biasa. Tapi bagi Arga, semuanya terasa seperti dunia yang baru saja di-reset. Ia berdiri di depan gerbang utama fakultas sambil menatap gedung besar berwarna abu muda di depannya. Sinar matahari memantul lembut di kaca jendela. Tak ada getaran aneh, tak ada rasa dingin yang menusuk seperti sebelumnya. Namun, rasa waspada itu tetap ada di dadanya, menempel seperti bayangan yang tak mau pergi. "Semuanya sama… tapi juga tidak,” gumamnya pelan. Di taman kampus, di bawah pohon flamboyan yang daunnya memerah, ia melihat sekelompok mahasiswa duduk melingkar. Pasha, Ardi, Agus, dan Putra, teman-temannya dari awal menjadi mahasiswa. Mereka sedang asyik bercanda, tawa
Terakhir Diperbarui : 2025-10-11 Baca selengkapnya