Langit pagi di kampus Universitas Negeri itu cerah, tapi buat Arga, semuanya terasa abu-abu. Sejak beberapa hari yang lalu, semenjak Hina tiba-tiba menghilang, ia merasa hidupnya kosong. Tidak ada pesan, tidak ada kabar. Seolah gadis itu ditelan bumi. Arga berjalan menyusuri koridor fakultas, tas selempang tergantung di bahunya. Matanya terlihat sayu, seperti kurang tidur. Malam-malamnya dipenuhi mimpi aneh—kadang ia melihat kejadian aneh, kadang ad yang memanggil namanya, tapi setiap kali ia mencoba mendekat, bayangan itu selalu memudar. Di taman kampus, di bawah pohon flamboyan yang daunnya memerah, ia melihat sekelompok mahasiswa duduk melingkar. Pasha, Ardi, Agus, dan Putra, teman-temannya dari awal menjadi mahasiswa. Mereka sedang asyik bercanda, tawa mereka memecah udara pagi yang tenang. "Ga!" seru Pasha ketika melihatnya. "Lama nggak nongkrong bareng. Si
Last Updated : 2025-09-29 Read more