Sepanjang perjalanan bersama Calista, Nadine tidak banyak kata yang terucap. Ia masih terkesima oleh tawaran kerja Stev. Hatinya selalu bertanya. "Apakah dia mampu" Tidak terasa, mobil sudah sampai di depan rumah. Baru saja Nadine ingin membuka pintu mobil, namun Calista sudah lebih dulu membukakan pintu itu untuknya. "Silahkan, Nona," kata Calista menyilakan Nadine turun dari mobil. "Terima kasih Calista, lain kali gak usah seperti ini. Aku jadi merasa tidak nyaman dan gugup, diperlakukan seperti putri." ucap Nadine sambil mengumbarkan senyumnya. "Maaf, Nona, ini memang tugas saya. Oh iya, tunggu sebentar," Calista melangkah ke bagasi, mengambil bungkusan berisi gaun yang diberikan Pamela di pesta pernikahan tadi. Nadine membelalak kaget. "ini baju mahal yang tidak main-main harganya. Baju ini ratusan juta. Aku gak bisa menerimanya." "Maaf, Nona, ini sudah perintah Ibu Pamela, karena waktu itu, Ibu Pamela sudah merancang khusus untuk Nona." jawab Calista. "Nggak, saya nggak bi
Terakhir Diperbarui : 2025-06-06 Baca selengkapnya