Sementara itu, di rumah sakit, dua bruder berbadan tegap masih berdiri di sisi kiri dan kanan pintu kamar rawat VVIP Joana. Mereka mengenakan seragam putih rumah sakit, wajahnya tegas, tetapi netral, menyamar sempurna sebagai staf medis, padahal tangan mereka terbiasa menggenggam senjata.Namun, tiba-tiba langkah cepat terdengar dari ujung koridor. Seorang gadis cantik berambut pirang panjang dengan balutan coat merah tua berjalan tergesa-gesa. Tatapannya tajam, bibirnya terkatup rapat, dan di kedua matanya terpancar kemarahan yang nyaris meledak.Cia.Ia berhenti tepat di depan pintu kamar rawat, napasnya memburu. “Ada Kennard di dalam?” tanyanya dingin, nyaris gemetar menahan emosi.Bruder di sebelah kanan bergerak setengah langkah maju, mencoba menghalangi. “Maaf, Nona. Tidak ada tamu yang diizinkan masuk, kecuali yang sudah mendapat persetujuan Tuan Kennard.”“Aku tidak peduli!” Cia langsung mencoba mendorong tubuh bruder itu, tetapi pria itu tidak bergeming. “Aku mau masuk! Aku m
Last Updated : 2025-08-12 Read more