“Mister Ryu?” Joana mengerjap sekali lagi untuk memastikan. “Pagi, Mademoiselle Valery.”Namun, senyuman tampan familier itu memendar semakin nyata. “Saya hampir tidak percaya. Tadi saya lihat kamu dari kejauhan. Kamu sedang—,” tatapannya turun ke meja dan melihat dua piring yang setengah habis, serta dua cangkir kopi, “sarapan dengan siapa?”Joana sontak berdiri gugup. Ia melirik ke koridor, berharap Kennard tidak kembali secepat itu. “Dengan ... teman,” jawabnya cepat dengan senyuman mengembang kaku.Ryuzaki mengangkat alis, mencium gelagat tidak biasa, ketegangan. “Hm ... di hotel sekelas ini? Kamu sedang ada acara?”“Sesuatu seperti itu, Mister.” Joana tersenyum kian kaku, memperlihatkan deretan gigi putih rapinya. Seketika itu pula, Kennard muncul dari arah lorong. Langkahnya tegap, dingin, dan langsung mengunci pandangan ke arah Ryuzaki yang berdiri terlalu dekat dengan istri kontraknya.“Ryu?” sapa Kennard singkat, sedikit mengernyit.Ryuzaki langsung menolehkan kepala, lant
Terakhir Diperbarui : 2025-07-04 Baca selengkapnya