Arsen dengan cepat menepis tangan Woojin. “Wife?” ulang Woojin begitu kaget. “Yeah!” Arsen menggandeng tangan Yerin. Woojin semakin terkejut. “Yaa! Kau keterlaluan. Kau tidak mengundangku!” Arsen menunduk—berbisik di samping telinga Yerin. “Siapa pria jelek ini? Dia berani sekali menyentuhmu?” Meski tidak berbisik, Woojin juga tidak akan tahu apa yang mereka bicarakan. Yerin berbisik juga. “Dia temanku SMP dan SMA. Dia memang berbelihan, suka sekali berbicara tidak penting. Mangkanya dia jadi pengacara.” “Sudah tidak usah dihiraukan. Ayo kita pergi.” Akhirnya karena kesal melihat mereka berdua berbicara berbisik dengan bahasa yang tidak ia mengerti, Woojin setengah berteriak menggunakan bahasa inggris. Memaki mereka berdua. Meski berlebihan, Woojin itu pintar. Woojin juga sempat iri pada Yerin yang mengusai 3 bahasa dengan mudah. Bahasa korea, bahasa indonesia dan bahasa inggris. Berbeda dengannya yang hanya mengusai bahasa korea. Dirinya harus bersusah payah be
Terakhir Diperbarui : 2025-07-19 Baca selengkapnya