Share

Chapter 170

Author: Iamyourhappy
last update Huling Na-update: 2025-07-18 08:39:52

Kata Arsen, yang akan ditemui adalah Polisi.

Juga detektif swasta dari Korea dan anak buah Arsen yang bekerja di perusahaannya di sini.

Bukannya Yerin tidak percaya pada polisi. Tapi kejadian dulu masih membekas.

Polisi enggan meneruskan kasus adiknya karena kurang bukti.

Polisi yang dilihatnya diam-diam makan malam bersama orang tua perundung adiknya.

Yerin menghela nafas berkali-kali sebelum melangkah ke dalam sebuah restoran.

Tangannya yang setia digenggam oleh Arsen.

“Semua akan baik-baik saja.” Arsen mengecup puncak kepala Yerin dari samping.

Yerin tersenyum dan mengangguk.

Mereka sampai di sebuah lorong yang terdapat 3 pintu ruangan.

Masuk ke dalam satu dari pintu itu.

Di sana ada dua polisi, 4 orang lainnya entah…

Satu orang memperkenalkan diri. “Saya penerjemah yang akan membantu berkomunikasi.”

“Pak Kang Chul, Pak Kim Jinyoung adalah dua polisi yang akan membantu proses jalannya kasus.” Penerjemah itu menjelaskan.

Jadi ada 6 orang yang ada di ruang
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 356

    “Dia kenapa?” Ernando menatap Brayson yang begitu menyebalkan. Willie mendekat—berbisik. “Kau tidak lihat dia begitu menyukai perawat itu?” “Tapi dia terlalu menunjukkannya. Dia benar-benar tidak tahu cara mendekati wanita,” balas Ernando. Brayson menoleh pada dua orang yang sedang membicarakannya. Menatap Ernando dan Willie yang sedang duduk di sofa. Sedangkan dirinya mendampingi Grey yang saat ini berada di atas ranjang. Sedang diperiksa oleh Sheril. Dia setia mendampingi Sheril yang sedang melakukan pekerjaannya. “Ssstt!” Brayson menatap mereka. menunjuk bibirnya sendiri—sebagai perintah agar mereka diam saja. tidak perlu membicarakannya di depan Sheril begini.Sheril menunduk. “Kamu masih ingat kalau sakit, bisa pencet tombol ini?” menunjuk tombol yang berada di samping. “Nanti kakak akan ke sini.” Grey mengangguk. “Aku masih ingin main,” ucap Grey. “Ehmm…” Sheril mencari jam. “Ini.” Brayson menunjukkan jam tangannya. Sheril melihatnya. “Ehmm. Bagaimana kalu kamu berm

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 355

    Eve terkesiap saat tubuhnya tiba-tiba ditarik. Pinggangnya ditarik lalu dihadiahi ciuman yang tiba-tiba. Eve belum sempat melihat keadaan sekitar—tapi justru Bastian sudah membungkam bibirnya dengan ciuman yang manis. Bastian melumat bibir Eve—mencecapnya dengan lembut. Untuk menutup pintu dengan benar saja rasanya tidak ada waktu. Brak! Bastian menendang pintu sampai tertutup dengan tendangan kakinya. Mendorong tubuh Eve sampai terbentur dengan tembok—memperdalam ciumannya. Menekan tubuh Eve dengan tubuhnya yang besar. “Hmmph!” Eve menepuk dada pria itu. Sampai akhirnya ciuman mereka terlepas. Eve mengambil napas dalam-dalam. “kenapa tiba-tiba menciumku?” tanya Eve mendongak. “Kenapa juga ingin bertemu? Teman-teman ada di bawah, di ruangan Grey. Kita tidak bisa terlalu lama di sini.” “Begitu?” tanya Bastian. tangannya dengan santai mengusap helaian rambut Eve ke belakang. “Aku ingin melakukannya, karena aku merindukanmu.” mengusap bibir bawah Eve yang basah

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 354

    Eve baru saja datang ke rumah sakit. Ia akan membayar biaya rumah sakit adiknya dengan sisa uangnya. Sembari menunggu uang dari Bastian. Meski mereka sudah sepakat, Eve tidak berani meminta uang dari pria itu. Nanti saja saat pria itu sadar dan memberinya secara sukarela. “Semua sudah dibayar, kak.” Eve mengerjap. “Semuanya?” Staf rumah sakit mengangguk. kemudian memberikan rincian pembayaran yang dilakukan atas nama Bastian Miles Jarvis. Eve membawanya—memasukkan ke dalam tasnya. “Dia benar-benar menepati janjinya.” Eve tersenyum samar sembari berjalan ke ruangan adiknya. Tunggu—kenapa dari luar sangat ramai ya? Ada apa ini? Eve tidak tahu apapun sampai ia membuka pintu. Ya, tiga pria dewasa yang saat ini sedang berkutat dengan mainan. mereka sibuk memasang jalanan untuk mobil-mobilan. “Apa yang kalian lakukan di sini?” tanya Eve begitu bingung melihat Ernando, Willie dan Brayson. Eve segera mendekati Grey yang duduk di sofa. “Kamu baik-baik saja? Mereka tid

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 453

    Bastian pergi. Benar-benar pergi dari rumah Eve dan meninggalkan Eve. Ia pulang ke Apartemennya setelah melampiaskan gairahnya dengan bermain begitu lama dengan Eve. Bastian tersenyum—sudah lama ia tidak merasa sesenang ini. Nafsunya sudah tersalurkan dengan baik. Bastian pergi ke ruang kerjanya. Menatap dokumen yang sudah dimintanya dari orang kepercayaannya di kantor. Menghubungi seseorang. “Kau sudah memeriksa dengan teliti?” tanya Bastian. “Sudah, Sir. Tapi apakah anda yakin ingin menanamkan modal di perusahaan itu? Dari yang sudah saya cari tahu. Perusahaan itu memiliki laporan keungan yang minus. Meski masih berjalan, ternyata masih punya banyak hutang.” Bastian tersenyum samar. “Tapi kau sudah menangalisa perusahaan itu ke depannya kan? perusahana itu katamu memiliki prospek yang bagus.” “Benar, Sir. Tapi saya tidak bisa tidur memikirkan ini. Memang terlalu berisiko. Anda bisa berpikir dahulu sebelum benar-benar memutuskan.” Bastian bersandar. Dengan

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 452

    21++ Apakah melemparkan tubuhnya pada Bastian sebanding dengan apa yang akan ia dapatkan? Eve mungkin berpikir ini badai. Badai yang mungkin tidak akan berakhir dengan cepat. Bahwa mereka akan selalu terlibat dengan perbuatan kotor tanpa ikatan. Lalu.. bagaimana dengan perasaannya sendiri. Eve menatap pantulan diri mereka melalui cermin di depan. Ia memejamkan mata—hujaman Bastian semakin dalam. Meski dengan tempo yang lambat. Justru membuatnya semakin frustasi. “Apa kau sungguh tidak pernah membayangkanku saat kau sedang memuaskan dirimu sendiri?” tanya Bastian. Jemarinya menyentuh bibir Eve. Satu tangannya lagi meremas pinggang wanita itu. Menatap tubuh mereka tanpa terbalut apapun. Tubuh mereka yang saling menyatu—kulit tubuhnya yang semakin terlihat kontras dengan kulit tubuh Eve. “Tidak…” Eve menggigit bibir bawahnya. Ia menutup mata sebentar—dengan tangan yang bertopang pada wastafel. “Sungguh?” Bastian menunduk—menenggelamkan wajahnya diceruk leher

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 451

    21++ Meski sebenarnya Eve berbohong. Bastian tidak akan tahu kalau sebenarnya Eve juga sering membayangkan pria itu. Kegiatan panas mereka memang terekam jelas di pikirannya. Eve bukan wanita polos lagi. sesekali ia merindukan sentuhan dan kegiatan panas itu. Namun, ia terpaksa menyentuh dirinya sendiri guna mendapakan kepuasan. Dan apa yang terjadi saat ia mencoba menyentuh dirinya sendiri… Jelas sekali kalau tubuh Bastian yang seksi akan muncul di hadapannya. “Bagus sayang!” Bastian mendorong maju dan mundur kepala Eve. Eve yang sibuk memanjakan milik Bastian ke dalam bibirnya. Milik Bastian yang terasa semakin membesar di dalam bibirnya. Ia mendongak—menatap Bastian yang begitu menikmati sentuhannya. entah kenapa membuatnya kian bersemangat. “Shitt kau semakin pintar,” puji Bastian menunduk—menatap Eve yang sedang berjongkok memanjakan miliknya. Ia mendongak—dengan jakunnya yang naik turun. Keringat yang mulai membanjiri tubuhnya. Gairahnya pun semakin ters

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status