Aku tiba-tiba merasa agak sedih. Selama bertahun-tahun ini, hubunganku dengan kakakku sudah terlalu renggang. Sejak orang tua kami meninggal, kami bahkan tidak pernah benar-benar duduk dan mengobrol dengan baik.Setelah lama diam, dia merapikan selimutku dan berkata, "Mimpi buruk lagi ya? Tidur saja, aku akan berjaga di sini."Mataku memerah, aku kembali berbaring mendengar ucapannya."Kak." Aku menjulurkan kepalaku, bertanya kepadanya dengan hati-hati, "Kakak masih marah sama aku?"Lampu sudah dimatikan. Dalam gelap, kakakku menjawab, "Aku nggak marah, ini semua salahku. Malah kamu yang menanggung semua beban selama ini."Aku menarik selimut lagi dan menutupi kepala, lalu diam-diam menangis di baliknya. Seolah-olah semua kesedihan selama ini perlahan-lahan menghilang pada momen itu.Setelah waktu yang lama, aku membuka selimut dan melihat kakakku masih duduk diam di samping ranjang, menjagaku.Aku teringat perban putih yang membungkus tangan kirinya. Dengan suara serak, aku bertanya,
Baca selengkapnya