Tigar dan Adit segera bersembunyi di balik dinding lorong. Jantung mereka berdetak kencang, napas tertahan. Keduanya saling bertatapan, mata mereka menyiratkan hal yang sama: hal yang menakutkan sangat nyata sedang terjadi di balik kamar 307 itu.Dari celah dinding, Adit mengintip pelan. Ia melihat Darius keluar kamar, matanya menyisir koridor dari kiri ke kanan, memastikan situasi. Ia tampak gelisah, namun tetap berusaha tenang. Lorong itu sepi, lampu temaram membuat suasana makin suram.“Dia lagi pantau situasi,” bisik Adit nyaris tak terdengar.“Hotel tua ini emang tempat sempurna buat hal janggal. Liat aja, selain Aji nggak ada yang nginep di lantai ini,” gumam Tigar sambil mencengkeram ponselnya erat-erat. “Ini hotel udah mulai nggak laku dan … nyaris terbengkalai. Cocok banget buat orang ngumpet.”Darius berdiri sejenak di depan kamar. Setelah merasa cukup aman, ia masuk kembali. Tak sampai delapan menit kemudian, Adit dan Tigar mendengar suara berdecit dari dalam, suara roda ko
Last Updated : 2025-08-02 Read more