Ketika Adit berada di ruangan Yuli, di waktu yang sama pula, di dalam kamar yang cukup luas, suara dentuman playstasion dari televisi terdengar mengisi ruangan. Hardian duduk di ranjang, kedua kakinya tetap lurus, dan joystick di tangannya, sementara Bela duduk bersila di sampingnya. Tawa mereka pecah ketika karakter yang dikendalikan Bela jatuh ke jurang dalam permainan.“Ya ampun, Bel, kamu itu refleksnya lambat banget!” Hardian menepuk paha sambil tertawa terbahak.Bela mencebik, lalu merebut joystick dari tangannya. “Hei, jangan ngeledek. Aku tadi cuma nggak siap aja. Coba sekarang, aku pasti bisa menang.”Hardian mengangkat tangan tanda menyerah. “Oke, oke. Tunjukin kemampuanmu.”Permainan berlanjut, dan benar saja, Bela kali ini lebih fokus. Setiap gerakannya cepat dan tepat. Hardian sampai ikut bersorak setiap kali Bela berhasil mengalahkan musuh. Mereka tertawa, saling ejek, lalu terdiam sejenak saat layar game menampilkan kemenangan Bela.“Liat? Aku bilang apa, aku bisa menan
Last Updated : 2025-08-18 Read more