Sarah menatap Adit dengan sorot mata tajam. "Adit ... jangan bercanda. Tadi itu bahaya banget. Kita harus berhenti. Apa yang kita lakukan bisa menghancurkan semuanya. Sekarang kamu malah ngide ngajak aku ke kosan," ucapnya berkata dengan nada lebih tegas.Adit memandang wajah Sarah yang cemberut, senyum kecil menghiasi bibirnya. Ia tahu betul, Sarah cemas bukan tanpa alasan. Namun, dalam situasi seperti ini, Adit selalu punya cara untuk meredakan kegelisahan Sarah, dan kali ini ia tak ingin gagal.Pelan, Adit mengulurkan tangannya, menangkup lembut kedua pipi Sarah yang kini terasa hangat di bawah sentuhannya.Ia membungkuk sedikit mendekati Sarah, hingga jarak wajah mereka hanya sejengkal. Dengan lembut, ia membelai pipi Sarah dengan ibu jarinya, gerakannya lambat dan penuh kehangatan, seolah ingin memberikan rasa tenang yang terselip di setiap sentuhan."Sarah ...." suaranya pelan, nyaris berbisik. "Aku tahu, semua ini berisiko, dan aku ngerti kenapa kamu cemas. Tapi aku janji, ngga
Last Updated : 2025-06-09 Read more