Begitu semua selesai, El akhirnya merasa tubuhnya seperti akan runtuh. Seakan semua beban yang dipikulnya semalam, sekarang menyerangnya bersamaan. El menatap ke arah ibunya sekali lagi, untuk memastikan kondisinya stabil, lalu akhirnya ia berkata kepada ayahnya, “Ayah, aku butuh tidur sebentar. Tolong jaga Ibu. Kalau ada perubahan sekecil, apapun itu, segera bangunkan aku.” Mendengar perkataan El, Bambang menepuk bahu putranya itu. “Tidurlah. Kamu sudah melakukan semuanya, dan itu sudah lebih dari cukup. Ayah bisa memeriksa kondisi ibumu secara berkala. Kamu tahu, dulu Ayah juga seorang dokter, kan?” Mendengar jawaban ayahnya, El tersenyum tipis, ia merasa lega saat mendengarnya. “Terima kasih, Yah.” Kemudian, dengan langkah gontai, El berjalan menuju ke arah sofa panjang yang ada di pojok ruangan. Ia lalu menjatuhkan tubuhnya di sana, bahkan tidak sempat melepas sepatu. Dalam hitungan detik, matanya terpejam, dan dunia gelap menyambutnya. Dan sekarang, entah sudah berapa
Terakhir Diperbarui : 2025-09-12 Baca selengkapnya