Bella mendekati Regan perlahan, ia melihat lebih jelas bagaimana Regan terluka sendirian. "Ada apa?" tanya Bella lembut. Ia mengelus pipi Regan, menatapnya dengan penuh kekhawatiran. Mata itu, yang biasanya tajam dan penuh kontrol, kini sayu. Basah. Seolah lelah untuk terus berperang dengan dunia—dan dirinya sendiri. Regan hanya akan bersikap lunak saat sedang mabuk. Ketika ia mabuk, ia akan pergi ke tempat Bella. Dan dalam keadaan sangat lemah, seolah membutuhkan perlindungan, pelukan, atau hal lain yang bisa ia dapatkan. Tapi kali ini, keadaannya tampak lebih buruk dari biasanya. Bella, meskipun ingin sekali membenci Regan, ia tidak bisa melakukannya. Perasaannya terlalu lunak untuk itu. Ia masih memiliki cinta. Harapan pada pria itu. Meskipun ia tahu, harapan itu pasti akan membawanya kepada kekecewaan. Namun, Bella belum menyadari bahwa hanya itu yang bisa ia lakukan—setidaknya di dunia ini. Karena ia tidak tahu kenapa ia harus melakukan semua itu. Anggap saja Bell
Huling Na-update : 2025-07-11 Magbasa pa