42)Sakinah tertegun, tubuhnya menegang. “Mas, apa mungkin kamu pikir kalau itu Juragan Brata?”Teguh mengangguk, menatap istrinya dengan mata yang tajam. “Aku hampir yakin. Dia bilang sesuatu yang membuatku langsung ingat cerita soal rencana Nenekmu dulu. Sakinah, aku perlu tahu lebih banyak tentang pria itu. Kamu bisa kan cerita ke aku?”Sakinah menggigit bibirnya, merasa tidak nyaman dengan topik ini. Tapi ia tahu Teguh tidak akan berhenti bertanya sampai mendapatkan jawaban.“Juragan Brata ….” Sakinah memulai dengan ragu. “Dia itu pria tua, Mas. Kaya raya, punya banyak usaha, tapi punya banyak istri, dan sudah memiliki anak serta cucu. Rumahnya juga besar, penuh dengan perhiasan dan barang-barang mewah. Waktu itu, aku cuma diam, nggak banyak bicara. Aku nggak mau menikah dengannya, tapi Nenek terus memaksaku.”Teguh mengepalkan tangannya lebih erat. “Kamu sempat ngobrol langsung dengannya?”Sakinah mengangguk. “Iya, tapi cuma sebentar. Dia bilang dia suka aku karena aku kelihatan
Terakhir Diperbarui : 2025-08-28 Baca selengkapnya