Tiada angin, tiada hujan tiba-tiba Galih memanggilnya ke rumah dinasnya. Setelah menutup panggilan tersebut, langsung saja Indra bergegas menuju kediaman Galih. Namun, ketika sampai di sana, Indra melihat Galih sudah bersilang tangan di teras rumahnya. Indra tidak tahu pasti. Ekspresi Galih sangat tenang dan datar, tetapi sepertinya pria itu memiliki banyak hal untuk dikatakan.Indra berdiri di depan Galih dan menganggukkan kepalanya. “Pak Danyon memanggil saya?”Galih mendesah pelan. Dia tidak mau berbasa-basi, jadi langsung saja. “Ya, saya ada keperluan sama kamu. Indra, apa benar beberapa hari lalu kamu memberikan sebuah undangan ke Nilam?”Jantung Indra nyaris berhenti berdetak. Dari banyaknya kemungkinan, Indra paling tidak menyangka Galih akan menanyakan undangan itu. Gawat, Indra jangan sampai terlihat mencurigakan di mata Galih.Indra mengangguk lagi. “Benar. Saya yang memberikan undangan itu kepada Bu Danyon. Apa ada masalah, Pak?”“Saya hanya ingin tanya, apa undangan itu su
Terakhir Diperbarui : 2025-06-17 Baca selengkapnya