แชร์

Kamu Bukan Ibu Kandungnya

ผู้เขียน: Brata Yudha
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-06-17 08:41:11

Secara spontan, Indra langsung menyembunyikan ponselnya di belakang punggungnya. Ia tidak ingin Hanif melihat foto-foto sialan itu dan mengetahui dirinya-lah yang telah merencanakan semua jebakan itu.

“Sengaja?” Indra mengangkat sebelah alis, berusaha keras menghilangkan kegugupannya. Tatapan Hanif benar-benar tajam. Seakan siap mengulitinya hidup-hidup. “Saya nggak ngerti maksud Lettu Hanif. Sengaja apa, ya?”

Hanif mendesah keras. Dia sudah merasa aneh dengan undangan Indra kala itu. Memang, salah Hanif tidak melakukan cross check lebih dulu dengan menghubungi teman-teman seangkatannya. Andaikala hari itu Hanif setidaknya bertanya kepada salah satu temannya, kejadian di hotel pasti bisa dihindari.

“Jangan pura-pura bodoh, Sertu Indra,” jawab Hanif dingin. “Saya tahu kamu cuma manfaatin saya ‘kan? Untuk menjebak Bu Danyon!”

“Saya nggak paham maksud Lettu Hanif. Menjebak apa?” Indra menunjuk dirinya sendiri dengan pandangan bertanya. Ekspresinya itu membuat Hanif teramat-sangat muak.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Merekam Pertengkaran

    Selina benar-benar tidak percaya dengan apa yang dia lihat barusan. Jelas-jelas foto yang terpajang di ponsel Indra adalah foto Nilam. Mendadak kepala Selina terasa blank. Dia memperhatikan Indra dari belakang dengan tatapan kosong. Ibu jari pria itu terus menggulir layar ponsel ke bawah, memperlihatkan lebih banyak foto Nilam. Tampaknya, Indra sedang menstalker media sosial Nilam. Namun, kenapa Indra lancang sekali mengulik kehidupan istri atasannya? Apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka?Selina tidak bisa tinggal diam saja. Jika dia mengabaikan ini, Indra pasti akan lebih banyak melontarkan alasan-alasan yang membuatnya muak.“Indra!” panggil Selina keras. Dalam hitungan detik, ponsel di tangan Indra raib. Indra membelalak kaget. Ketika dia mendongak, bisa dia lihat Selina menatapnya dengan marah. Wajah wanita itu memerah dengan tatapannya yang tajam. Sejenak Indra hanya bisa membeku di kursinya. Ia memperhatikan bagaimana Selina memeriksa media sosialnya dengan lamat. Tanga

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Kepergok

    Nilam tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Untuk sesaat, otak Nilam terasa berhenti bekerja. Tidak tahu juga mengapa Nilam justru terhipnotis oleh detak jantung Galih di bawah telapak tangannya. Di sisi lain, Galih terlihat tidak memiliki niatan untuk melepaskannya. Mata mereka saling bertemu dalam satu titik dan napas mereka bersahutan. Rasanya.. hangat sekali. Jika diizinkan, Galih ingin mendekap wanita itu untuk waktu yang lama. Setidaknya hingga—“Papa! Mama!” Ara yang tiba-tiba muncul dari kamar sontak menutup matanya dengan tangan. Es krim di genggaman gadis itu setengah meleleh dan hampir jatuh. “Papa Mama ngapain? Kok pelukan gitu?”Barulah Nilam dan Galih tersadar bahwa mereka tidak seharusnya menunjukkan adegan semacam ini kepada Ara. Nilam langsung mendorong Galih menjauh dan memunguti barang-barang yang tadi berjatuhan dengan cepat. “Bukan apa-apa kok, Sayang. Tadi Papa tangkap tante soalnya hampir jatuh hehe.”“Oh gitu.” Ara manggut-manggut, meski tidak memahami keseluruhan

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Peringatan Galih

    Tiada angin, tiada hujan tiba-tiba Galih memanggilnya ke rumah dinasnya. Setelah menutup panggilan tersebut, langsung saja Indra bergegas menuju kediaman Galih. Namun, ketika sampai di sana, Indra melihat Galih sudah bersilang tangan di teras rumahnya. Indra tidak tahu pasti. Ekspresi Galih sangat tenang dan datar, tetapi sepertinya pria itu memiliki banyak hal untuk dikatakan.Indra berdiri di depan Galih dan menganggukkan kepalanya. “Pak Danyon memanggil saya?”Galih mendesah pelan. Dia tidak mau berbasa-basi, jadi langsung saja. “Ya, saya ada keperluan sama kamu. Indra, apa benar beberapa hari lalu kamu memberikan sebuah undangan ke Nilam?”Jantung Indra nyaris berhenti berdetak. Dari banyaknya kemungkinan, Indra paling tidak menyangka Galih akan menanyakan undangan itu. Gawat, Indra jangan sampai terlihat mencurigakan di mata Galih.Indra mengangguk lagi. “Benar. Saya yang memberikan undangan itu kepada Bu Danyon. Apa ada masalah, Pak?”“Saya hanya ingin tanya, apa undangan itu su

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Kamu Bukan Ibu Kandungnya

    Secara spontan, Indra langsung menyembunyikan ponselnya di belakang punggungnya. Ia tidak ingin Hanif melihat foto-foto sialan itu dan mengetahui dirinya-lah yang telah merencanakan semua jebakan itu.“Sengaja?” Indra mengangkat sebelah alis, berusaha keras menghilangkan kegugupannya. Tatapan Hanif benar-benar tajam. Seakan siap mengulitinya hidup-hidup. “Saya nggak ngerti maksud Lettu Hanif. Sengaja apa, ya?”Hanif mendesah keras. Dia sudah merasa aneh dengan undangan Indra kala itu. Memang, salah Hanif tidak melakukan cross check lebih dulu dengan menghubungi teman-teman seangkatannya. Andaikala hari itu Hanif setidaknya bertanya kepada salah satu temannya, kejadian di hotel pasti bisa dihindari.“Jangan pura-pura bodoh, Sertu Indra,” jawab Hanif dingin. “Saya tahu kamu cuma manfaatin saya ‘kan? Untuk menjebak Bu Danyon!”“Saya nggak paham maksud Lettu Hanif. Menjebak apa?” Indra menunjuk dirinya sendiri dengan pandangan bertanya. Ekspresinya itu membuat Hanif teramat-sangat muak.“

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Baikan

    Galih langsung was-was. Pemikiran Nilam meminta cerai setelah dirinya melakukan kesalahan bukanlah hal yang mustahil. Nilam tidak pernah berbicara dengan Galih seserius ini. Namun, bukan Galih namanya jika tidak bisa menjaga ketenangannya. Galih berdeham pelan lalu menganggukkan kepalanya. “Silakan. Bicara saja dulu, saya akan mendengarkan.”Nilam mendesah pelan. Dia mengeluarkan undangan dari Indra dan menunjukkannya kepada Galih. Undangan itu sudah kusut dan lusuh. Nilam terlalu banyak meremasnya setelah menyadari dirinya ditipu.“Indra kasih aku undangan ini pas Pak Komandan pergi,” tutur Nilam tiba-tiba.Alis Galih sontak bertaut heran. Ternyata bukan perceraian yang Nilam bicarakan, melainkan bagaimana bisa dirinya berada di hotel yang sama dengan Hanif. Galih meraih undangan itu dan membaca isinya lamat-lamat. Tertulis jelas nama Heri dan Bela, tanggal, waktu, beserta nama tempat acara itu diadakan. “Jadi, undangan ini yang membuat kamu pergi ke hotel itu?” tanyanya penasaran.

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Kita Lihat Siapa Yang Hancur Duluan

    Tangan Nilam sudah gemetaran, sangat gatal untuk segera melayang ke pipi Indra dengan telak. Nilam berusaha menahan diri agar tidak menampar pria brengsek itu karena saat ini mereka berada di tempat umum. Apalagi dengan statusnya sebagai istri Galih, Nilam tidak mungkin melakukan kekerasan pada ajudan suaminya sendiri.“Kok diem? Nggak bisa ngelak lagi, ya?” ujar Indra sambil menatap Nilam sinis. Kedua tangannya bersilang di depan dada. Dia mencondongkan tubuhnya ke arah Nilam, matanya menyalang licik. “Yaiyalah, orang udah ketahuan selingkuh. Kasihan banget kamu ckck. Status langsung turun begitu diceraikan.”“Jaga bicara kamu, Indra!” bentak Nilam kesal. Biasanya, Nilam tidak akan tersulut emosi ketika berhadapan dengan Indra, tetapi kali ini pria itu sudah keterlaluan. Menjebak Nilam dan Hanif di kamar hotel yang sama lalu memberitahu Galih tentang keberadaan mereka. Nilai Nilam di mata Galih menjadi rendah karena Indra.Nilam menunjuk tangan wajah sok Indra dengan amarah meluap-lu

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status