“Aku nggak tahu siapa, Sel, tapi sumpah bukan aku!” bantah Riyani sekali lagi. Bahkan Riyani yang biasanya malas menerima telepon seseorang di malam hari kini jadi menelepon Selina sendiri. Selina mematung selama beberapa saat. Otaknya sibuk mencerna akan kemungkinan siapa orang usil yang membuatnya disalahpahami warga. Selina sangat ingin mengetahui identitas pengirim itu dan meminta pertanggung jawabannya. “Kamu nggak asal percaya, minimal tunggu konfirmasi dari aku,” lanjut Riyani sesudahnya. Selina merebahkan diri ke kasur. Astaga... pikiran, tubuh, dan mentalnya lelah sekali. Seakan seluruh energi kehidupannya hari ini disedot tanpa sisa. “Aku ‘kan tadi udah telepon kamu, Ri. Tapi, katanya kamu ada liputan lapangan. Ya, aku juga nggak mau ganggu.” “Iya sih, tapi ‘kan—“ Riyani langsung berhenti bicara saat mendengar Selina mendesah panjang. Sepertiya wanita itu sedang ada masalah. Dengan hati-hati, Riyani mencoba bertanya dengan lebih lembut, “Emangnya, perkara besar a
Last Updated : 2025-07-07 Read more