Langkah Reyhan terdengar mantap menyusuri koridor kantor yang mulai sepi. Setelah berhari-hari terpuruk dalam kubangan rasa bersalah dan pengkhianatan, hari ini ia kembali berdiri tegak. Jas hitamnya kembali rapi, kemejanya tanpa kerut. Tapi satu hal yang tak bisa ia rapikan adalah pikirannya, berantakan dan selalu siaga.Namun, ada sesuatu yang berubah. Bukan hanya di dirinya, tapi di sekelilingnya. Udara terasa lebih berat, dan langkah orang-orang di sekitarnya tak lagi terdengar seperti biasanya. Ada jarak, ada bisik-bisik yang tak terdengar, namun terasa. Reyhan bukan pria mudah goyah, tapi nalurinya bicara lain: ada sesuatu yang salah.Seseorang memperhatikannya. Ia yakin.Bukan Nayla. Bukan Rania. Tapi sosok lain. Sosok yang mungkin tahu lebih banyak daripada seharusnya. Sosok yang bersembunyi di balik topeng tenang, menunggu momen yang tepat untuk mencabik-cabik sisa harga dirinya.Reyhan membuka pintu ruangannya, lalu menutupnya perlahan. Ia berdiri diam di tengah ruangan, men
Terakhir Diperbarui : 2025-06-09 Baca selengkapnya