Home / Rumah Tangga / Balas Dendam Seorang Istri / Bab 40 – Langkah yang Tak Bisa Mundur

Share

Bab 40 – Langkah yang Tak Bisa Mundur

Author: faafa
last update Last Updated: 2025-06-14 08:42:30

Hujan turun deras malam itu, menghapus sisa-sisa suara jalanan. Di balik jendela apartemennya yang temaram, Nayla duduk dengan diam, menatap berkas-berkas berserakan di meja kecil. Lampu meja menyinari wajahnya yang teduh terlalu tenang untuk seseorang yang sedang menyiapkan akhir dari segalanya.

Tangannya membuka laptop. Di layar, sebuah folder terbuka bertuliskan: “R & R Bukti Final”. Isinya rekaman, salinan email, tangkapan layar percakapan rahasia, hingga salinan transaksi keuangan yang mencurigakan atas nama salah satu anak perusahaan Reyhan.

Setiap file, setiap dokumen, dikumpulkan selama berbulan bulan sejak malam itu. Malam ketika ia berdiri di depan pintu kamar Reyhan dan mendengar suara Rania dari dalam, terdengar... terlalu akrab.

Nayla tidak menangis malam itu. Tidak juga keesokan harinya. Ia hanya diam. Tapi dari diam itu, lahirlah satu keputusan: ia akan membalas. Tapi bukan dengan air mata melainkan dengan kehancuran yang pelan tapi pasti.

Ponselnya bergetar. Sebuah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 44 – Kabut di Balik Cermin

    Reyhan menatap bayangannya sendiri di cermin. Matanya merah, bukan karena tangis, tapi karena malam-malam tanpa tidur. Akhir-akhir ini, ia merasa semua orang mengawasinya dari rekan kerja, supir pribadi, bahkan sekretaris yang dulu selalu ia abaikan. Ketika ia masuk ke ruang kerja pagi itu, sesuatu terasa… berbeda. Dokumen di mejanya tersusun rapi, tapi terlalu rapi. Bolpoin kesayangannya yang biasanya ia taruh sembarangan di laci hilang. Dan yang paling membuatnya menggigil: satu berkas transaksi penting ia temukan terbuka, seolah seseorang dengan sengaja ingin ia sadar bahwa mereka tahu apa yang ia sembunyikan. "Ini tidak mungkin kebetulan," gumamnya. Reyhan membuka laci tersembunyi di balik rak buku. Di dalamnya, ada dua flashdisk satu berisi dokumen asli tentang pencucian uang yang ia lakukan dengan investor luar negeri, satu lagi tentang transfer aset ke nama Rania. Semua ia jaga rapat-rapat. Tapi sekarang, bahkan ruang tersembunyi ini terasa… tak aman. Ia memencet nomor seor

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 43 – Saat Semua Topeng Terlepas

    Senja menyapa langit dengan warna jingga keabu-abuan ketika Nayla berdiri mematung di depan jendela besar, memandangi gemerlap lampu kota yang mulai menyala satu per satu. Di balik kaca, ia melihat bayangan dirinya seorang perempuan yang pernah patah, pernah dihancurkan oleh orang-orang yang seharusnya melindunginya, dan kini berdiri dengan kepala tegak, menyusun skenario akhir dari semua luka yang telah ditinggalkan. Di balik punggungnya, suara lembut tapi tajam terdengar, “Kamu yakin ingin mengambil risiko ini, Nay?” Nayla tidak menoleh. Ia tahu suara itu milik Dinda, mantan sahabat Rania wanita yang dulunya sama-sama tertawa di samping Rania, sebelum dikhianati dan dijatuhkan dalam-dalam. Wanita yang kini memilih untuk berdiri bersamanya, dalam rencana balas dendam yang perlahan mulai memakan bentuk. “Dia sudah terlalu lama bermain dengan luka orang lain,” jawab Nayla lirih. “Sudah saatnya dia tahu seperti apa rasanya kehilangan, tapi bukan karena takdir... melainkan karena keso

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 42 – Di Balik Mata Elang

    Reyhan menatap pantulan dirinya di cermin kamar mandi kantor. Pandangannya kosong, bola matanya merah karena kurang tidur. Dingin air yang mengalir dari keran tak mampu menenangkan getar dalam dadanya. Ini bukan lagi sekadar stres kerja ada sesuatu yang lebih dalam, lebih gelap, yang menggoyahkan fondasi hidupnya. Sudah tiga minggu terakhir hidupnya seolah berada dalam pusaran badai. Email anonim, foto-foto dari masa lalu, hingga suara yang terekam dalam rekaman rahasia semuanya datang seperti hantu yang tahu kapan harus menyerang saat ia sedang paling rapuh. Tak satu pun dari semua ini terlihat seperti ulah iseng. Ada rencana besar di balik semua kekacauan yang tiba-tiba hadir. Rania sudah mulai rewel. Pertanyaan-pertanyaan sinis darinya muncul setiap malam. Sekali saja Reyhan lengah, rumah tangga yang sudah retak itu akan benar-benar runtuh. Ia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang Arvino, mantan penyelidik swasta yang dulu pernah menolongnya dalam kasus keluarga. "Vin,

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 41 – Menyalakan Api di Tengah Kabut

    Kafe di sudut kota itu tampak sepi. Waktu menunjukkan pukul sembilan pagi, tapi langit mendung membuat dunia seolah masih belum bangun sepenuhnya. Hujan rintik-rintik menetes di balik kaca jendela besar yang menghadap ke jalan. Nayla duduk di sudut ruangan, mengenakan jaket abu-abu dan topi rajut gelap. Wajahnya tampak biasa saja bagi orang asing, tapi sorot matanya tajam, seperti seseorang yang tengah membaca teka-teki rumit dan sudah hampir menyelesaikannya. Tak lama, seorang pria mendekat dengan langkah santai. Rambutnya sedikit berantakan, membawa bau tembakau yang samar. Ia menarik kursi dan duduk di hadapannya tanpa banyak basa-basi. “Lama nggak ketemu, Nay,” ucap Arka, menatapnya dengan rasa ingin tahu. “Kalau kamu yang ngajak ketemuan, pasti ada hal besar.” Nayla membuka tasnya, lalu mengeluarkan flashdisk kecil berwarna hitam. Ia meletakkannya di atas meja tanpa suara. “Isi di dalam itu cukup buat menghancurkan Reyhan dan Rania,” katanya datar. Arka mengangkat alis. “Kam

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 40 – Langkah yang Tak Bisa Mundur

    Hujan turun deras malam itu, menghapus sisa-sisa suara jalanan. Di balik jendela apartemennya yang temaram, Nayla duduk dengan diam, menatap berkas-berkas berserakan di meja kecil. Lampu meja menyinari wajahnya yang teduh terlalu tenang untuk seseorang yang sedang menyiapkan akhir dari segalanya. Tangannya membuka laptop. Di layar, sebuah folder terbuka bertuliskan: “R & R Bukti Final”. Isinya rekaman, salinan email, tangkapan layar percakapan rahasia, hingga salinan transaksi keuangan yang mencurigakan atas nama salah satu anak perusahaan Reyhan. Setiap file, setiap dokumen, dikumpulkan selama berbulan bulan sejak malam itu. Malam ketika ia berdiri di depan pintu kamar Reyhan dan mendengar suara Rania dari dalam, terdengar... terlalu akrab. Nayla tidak menangis malam itu. Tidak juga keesokan harinya. Ia hanya diam. Tapi dari diam itu, lahirlah satu keputusan: ia akan membalas. Tapi bukan dengan air mata melainkan dengan kehancuran yang pelan tapi pasti. Ponselnya bergetar. Sebuah

  • Balas Dendam Seorang Istri    Bab 39 – Bayangan dalam Cermin

    Cermin di ruang kerjanya menampilkan sosok lelaki yang tak lagi ia kenali. Reyhan memandang pantulan dirinya cukup lama terlalu lama. Matanya memerah, bukan karena lelah, tetapi karena ia tidak yakin dengan siapa yang ia lihat. Apakah itu dirinya? Atau hanya sosok yang ia ciptakan untuk bertahan di dunia yang penuh kepalsuan? Ia menghela napas. Berat. Dada terasa sesak sejak pagi. Padahal tak ada yang terlihat salah. Tapi itulah masalahnya. Semuanya tampak terlalu benar terlalu mulus. Dan Reyhan sudah cukup lama hidup di dunia yang penuh kepalsuan untuk tahu bahwa ketika segalanya tampak terlalu tenang, itu artinya badai sedang mengintai di ujung mata angin. Kertas-kertas di mejanya berserakan. Proposal bisnis. Laporan keuangan. Semua beraroma formalitas. Tapi Reyhan tahu, musuh terbesarnya saat ini bukan angka-angka atau persaingan pasar. Melainkan seseorang yang menyusup diam-diam ke celah hidupnya, menciptakan retakan-retakan kecil yang perlahan menghancurkan fondasi kepercayaann

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status