Belum sempat selesai bicara, Humam melirik dingin ke arahnya. Cadi pun langsung memasang kembali senyumannya, lalu berkata, "Nggak masalah, toh aku masih punya Kak Humam dan Kak Laksh, jadi aku nggak butuh dia."Ucapan itu membuat bulu kuduk Laksh berdiri, dia pun memaki, "Cadi, bisa nggak kamu bersikap normal sedikit? Setiap hari gayamu selalu aneh, laki bukan, perempuan juga bukan."Cadi seketika menampilkan wajah penuh rasa terzalimi, seperti wanita yang baru saja disakiti dan berkata dengan manja, "Kak Laksh, bisa nggak jangan selalu memarahiku? Kalau begitu, aku benar-benar merasa sakit hati.""Aku peduli apa dengan sakit hatimu! Aku peringatkan, kalau lain kali kamu berani membuatku muak lagi, jangan salahkan aku kalau aku nggak akan bersikap ramah padamu."Cadi langsung berpaling pada Humam, "Kak Humam, Kak Laksh nindas aku, hiks hiks ....""Sudah, cukup. Sekarang kita bicarakan hal penting," ujar Humam, lalu bertanya pada Laksh, "Barusan kamu bilang Sabian mau memutuskan hubung
Read more