"Berhenti!""Lisa, kamu mau apa?""Kamu mau membunuh kakekmu sendiri?"Suara bentakan terdengar bertubi-tubi.Para tamu terdiam, tak berani bersuara. Tak seorang pun menyangka, masalah akan berkembang sampai ke titik ini.Lisa mengabaikan semua orang, tatapannya yang menantang mengarah pada Hanjaya. "Kamu mau main, 'kan? Oke, aku temani. Paling cuma nyawa yang melayang."Wajah Hanjaya tampak suram. Dia lantas membentak, "Lisa, kamu sampai ingin membunuhku?""Kamu ini sudah tua bangka, tapi masih nggak mau turun pangkat. Kalau kamu bunuh pacarku, aku akan bunuh kamu," ujar Lisa tegas tanpa keraguan sedikit pun.Lydia yang berdiri paling dekat awalnya pucat pasi saat melihat Lisa mengeluarkan pistol. Namun, setelah rasa takut singkat itu, dia malah tersenyum meremehkan, bahkan tertawa terbahak-bahak."Lisa, jangan kira aku nggak tahu apa rencanamu. Kamu cuma mau pura-pura berani untuk menakut-nakuti orang.""Di sini semua orang penting hadir, tokoh-tokoh terkenal dari Jarwadi juga ada. K
Magbasa pa