Naga Hijau berhenti di tanah lapang yang jaraknya dua puluh meter dari musuh, lalu berkata dengan angkuh, "Jadi, yang datang segini? Kalian mau cari mati ya?"Seketika, kata-katanya menyulut amarah musuh."Naga Hijau, nggak takut lidahmu keseleo?" Tetua Agung Sekte Hyang, Leram, menyeringai dingin. "Kami ada delapan orang, sedangkan kalian cuma tiga. Lagi pula, di antara kalian masih ada satu kasim yang nggak bisa bela diri. Menurutku, justru kalian yang cari mati.""Sekelompok sampah seperti kalian pantas pamer di hadapanku?" Aura Naga Hijau menggelegar, jarinya menunjuk Leram. "Kalau kamu nggak terima, maju saja, biar aku antar kamu ke hadapan Dewa Kematian.""Di sekelilingku banyak ahli, aku nggak perlu turun tangan. Aku cuma perlu tunjuk satu orang untuk ambil nyawamu," sahut Leram, lalu menoleh pada orang-orang di samping. "Siapa di antara kalian yang mau melawan Naga Hijau?""Aku." Sebuah suara dingin terdengar, lalu seorang ronin melangkah ke depan."Kameda, kupercayakan padamu,
Baca selengkapnya