Seketika, orang-orang di ruangan itu menjadi tegang. Terutama Kirin, matanya menyapu tajam ke sekeliling, mengira musuh sudah datang.Namun, setengah menit kemudian ....Tiba-tiba Nazar berkata, "Langit cerah tanpa awan, udara segar penuh semangat. Aku, Nazar dari Akademi Nagendra, bertemu dengan Sida, pemimpin Organisasi Draken, di Kota Yesalu. Kita minum arak bersama, berbincang dengan gembira, sungguh memuaskan. Nazar menulis sebuah syair untuk diwariskan kepada generasi mendatang.""Judulnya, Bunga Kuning! ""Dulu muda banyak tingkah, sampai terlewat beberapa gadis cantik. Sekarang ingin jatuh cinta lagi, sayang bunga kuning sudah layu."Nazar tertawa, lalu bertanya, "Bukankah syairku ini bagus sekali?"Bagus apanya! Kirin ingin sekali menampar wajah Nazar. Barusan dia mengira ada musuh datang, sampai jantungnya mau copot. Eh ternyata Nazar hanya sedang merenung membuat syair!'Kalau mau buat syair, ya buat saja, tapi tolong jangan tanyakan pada kami bagus atau nggak. Masa nggak ta
Read more