"Lalu mau dari mana lagi kalau bukan dari sana?" Millie melirik Ewan lagi."Jadi, belum pernah coba, ya?"Millie berkata, "Mau coba sama siapa?"Ewan tersenyum, "Kak Millie, kalau nggak latihan, bagaimana bisa mahir? Begini, hari ini aku rela jadi kelinci percobaan, biar kamu coba."Wajah Millie memerah, dia membalas dengan mata melotot, "Jangan mimpi.""Ayolah ...."Tiba-tiba ....Bruk!Betandi masuk dari luar. Millie sontak terperanjat karena kaget. "Maaf, aku nggak melihat apa-apa, kalian lanjut saja," kata Betandi sambil hendak pergi."Berhenti!" seru Ewan kesal. Tadi dia sudah hampir berhasil, tapi malah digagalkan Betandi. Wajahnya berubah dingin saat bertanya, "Untuk apa kamu datang?""Aku cuma ingin memeriksa apakah Pak Ewan sudah sadar. Kondisi Bapak sudah lebih baik, 'kan?" Betandi tersenyum."Sudah jauh lebih baik." Ewan memandang sekeliling kamar yang sangat sederhana, lalu bertanya, "Ini rumah sakit di kota, 'kan?""Iya." Betandi mengangguk. "Kita masih di Desa Sasura. Bap
Read more