Saat ini, suara Millie terdengar di telepon. "Rumahku belum dibereskan, agak berantakan. Gimana kalau ... kita ke hotel saja?"Ewan langsung bersemangat. "Serius, Kak Millie?""Kamu mau nggak? Kalau nggak, ya sudah.""Mau! Bawa juga baju yang aku belikan buat kamu," kata Ewan segera."Hmph, dasar nakal, bisanya cuma ganggu aku aja." Millie merajuk manja, lalu menambahkan, "Kamu yang urus hotelnya. Kirim alamatnya nanti, aku nyusul.""Oke!" Begitu Ewan menutup telepon, dia langsung membuka aplikasi pemesanan hotel. Namun, belum sempat memilih kamar, teleponnya kembali berdering. Kali ini dari Bagas."Pak Bagas, ada apa?" tanya Ewan sambil menekan tombol jawab.Bagas berkata, "Ewan, bisa ke bandara sebentar? Teja dan rombongannya sudah sampai, tapi dia nggak mau turun dari pesawat.""Kenapa nggak mau turun?" tanya Ewan dengan heran."Katanya dia harus ketemu kamu dulu baru mau turun," jelas Bagas. "Pak Ridho sudah coba bicara, tapi Teja sama sekali nggak menghargainya."'Dasar orang aneh
Read more