"Bukan begitu, ibuku sudah pernah melihat segala kejelekan dan dia tahu, Tuhan nggak pernah menciptakan makhluk yang jelek," kata pria besar itu."Oh ya?" salah satu preman menyahut malas, menaikkan alis sambil menggaruk rambut berminyaknya. "Kalau itu bukan jelek, berarti seumur hidup aku belum pernah lihat yang namanya jelek.""Ah, kata ibu ...," lanjut si pria besar dengan nada puas diri. "Itu karena hatinya jelek. Kalau hatimu busuk, itu akan menyeret wajahmu, sifatmu, dan seluruh tubuhmu jatuh ke neraka bersamanya.""Benar sekali," sahut preman ketiga sambil mengangguk seperti baru menemukan arti hidup.Para penonton terpaku, bertanya-tanya bagaimana preman-preman setengah bodoh ini bisa merangkai omong kosong sekonyol itu."Tapi hei..." Si paling besar dari mereka mengumumkan sambil mengentakkan sepatu ke tanah sebagai penekanan, "Aku tahu cara cepat untuk memperbaiki masalah itu."Dia berjalan ke arah Mega, membungkuk sedikit supaya bisa menatap wajahnya dengan pura-pura prihati
Read more