Tubuh Elisa tersentak dalam serangkaian kejang hebat, wajahnya membiru seolah-olah napas kehidupan sedang menghilang.Rasa sakit tergambar jelas di wajahnya dan jeritannya yang parau menembus udara, membuat para perawat dan dokter berhamburan panik.Alarm meraung dari kedua sisi ranjangnya, bunyi bip yang kacau bergema di dinding putih bersih, memperkuat suasana bencana yang akan datang."Apa yang sebenarnya terjadi?" Wajah Dokter Yusuf pucat, matanya membelalak penuh syok.Ekspresi Jasmin mengeras. "Jelaskan ini, Dokter Yusuf!" tuntutnya, suaranya penuh keputusasaan."Nggak mungkin .... Beberapa jam lalu kondisinya stabil," gumamnya, nada gelisah merayap dalam suaranya."Dokter, detak jantungnya menurun drastis!" seru seorang perawat dengan nada tinggi karena panik."Ambil defibrilator, cepat!" teriak dokter kepala.Tim medis bergerak cepat, tangan mereka bekerja secepat mungkin mencoba menstabilkan Elisa.Namun, apa pun yang mereka lakukan, angka-angka di monitor terus menurun.Dada
Read more