Dokter Jovan menambahkan, “Anak muda, kalau nggak mampu nggak apa-apa, asalkan jangan asal ngomong. Itu bukan hanya membuatmu tampak bodoh, tapi bisa menghambat orang lain.” “Dokter Jovan, mohon selamatkan adikku. Jangan dengar omongan bajingan ini!” ucap Jumadi sambil mendorong Alvaro.“Emangnya siapa pria muda ini?”Jumadi menatap Alvaro dengan hina.“Abaikan saja dia, Dokter Jovan. Dia cuma penipu yang nipu ayahku.”“Kau salah. Aku datang karena Pak Febrian memintaku ke sini,” ucap Alvaro dengan tenang. “Ngomong-ngomong, kau mau aku selamatkan dia nggak?”Jesika ragu, terbagi di antara keinginan suaminya dan kondisi Jasmin.Dia melihat sekilas Dokter Jovan yang telah banyak menyelamatkan orang terkenal dan pria muda yang usianya sedikit lebih tua dari Jasmin.“Kau masih muda,” ucap Jesika. “Biarkan Dokter Jovan yang obati putriku.”“Kau dengar itu?” tanya Jumadi. “Jadi, pergilah, supaya Dokter Jovan bisa mulai obatin adikku."“Silakan,” ucap Alvaro dengan dingin.Dokter Jovan menci
Baca selengkapnya