Udara dingin yang tajam dan lembap menyeruak masuk ke dalam mobil, menyengat wajah Keandra yang kelelahan. Matahari belum sepenuhnya terbit, tetapi rona jingga sudah mulai merangkak dari balik cakrawala timur, mewarnai batas antara kegelapan dan harapan.Keandra mematikan mesin mobil Mercedes-nya yang senyap, mencengkeram erat kemudi selama beberapa saat. Tentu saja semua sudah disiapkan oleh Felix, asistennya dengan sangat baik. Jantungnya berdebar kencang, bukan karena kelelahan, melainkan oleh kombinasi kegelisahan dan kerinduan yang mendalam.“Neina… kau harus baik-baik saja,” bisiknya pada setir, suaranya serak. Sejujurnya ada perasaan cemas dan khawatir jika ia harus kembali bertemu dengan Neina. Jalanan di sini, di pinggiran kota yang tenang, masih lengang. Hanya beberapa motor pengantar barang yang melintas, membawa aroma roti panggang dan kopi. Kontras sekali dengan kekacauan yang ditinggalkannya beberapa jam yang lalu.Pikirannya melayang kembali, kembali ke rumah megahnya
Last Updated : 2025-10-17 Read more