Ketika Natasya kembali dari perusahaan Kenan, dia langsung kembali ke perusahaan ayahnya. Masih ada sebuah map lagi, yang harus dia berikan.“Ahh, aku sudah bosan berdebat,” gumam Natasya.Dia sudah membayangkan apa yang akan terjadi di ruangan ayahnya nanti. Meski tidak sekeras kepala Kenan, ayahnya juga pasti tidak akan diam saja.“Entah kapan aku akan berhenti menguras tenaga karena berdebat,” batinnya lagi.Tanpa menunggu lagi, langkah kakinya langsung menuju ruangan kerja Thomas Watson, ayahnya. Bukan karena ingin berbasa-basi. Tidak ada niat mendadak untuk menunjukkan bakti seorang anak perempuan. Ini murni soal kejelasan. Soal menyelesaikan sesuatu yang menggantung, sebelum makin dalam menyeretnya. Jika biasanya sang ayah yang memanggil lebih dulu, maka hari ini, dia mengambil inisiatif. Lebih cepat, lebih baik baginya. Begitu tiba di lantai ruangan itu, Natasya lebih dulu bertemu dengan Arta, asisten ayahnya. Lelaki par
Last Updated : 2025-06-27 Read more