Rival menyiapkan mental terlebih dulu, sembari menyiapkan kata-kata yang akan dia ucapkan untuk Kenan. Di sana, Tio masih berdiri, kaku, sementara wajahnya memerah. Bukan hanya malu, tapi juga takut. “Aku akan memastikan tidak ada kesalahan lagi kali ini,” ucap Rival pelan, mencoba menyela. Tidak ada balasan dari Kenan. Yang ada, hanya helaan napas kasar, seolah dia marah pada semua hal. Kenan duduk kembali di kursinya, mencoba menenangkan diri. Melihat itu, Rival beralih menatap ke arah Tio. “Tio, kamu bisa kembali bekerja sekarang. Tolong lakukan seperti yang dikatakan Tuan Kenan,” kata Rival. Tio menatap Kenan sebentar, lalu pada Rival, lalu mengangguk pelan sebagai jawaban. Setelahnya, dia buru-buru keluar tanpa suara. Begitu pintu tertutup, Kenan memijit pelipisnya kasar. “Orang-orang itu… apa mereka semua idiot? Setiap hari selalu saja ada kesalahan. Setiap dokumen, setiap angka, bahkan cara mereka bicara saja membuatku emosi.” ucap Kenan, mengeluarkan semua kekesalann
Terakhir Diperbarui : 2025-07-13 Baca selengkapnya