Natasya menarik napas panjang, menatap tepat di manik mata tegas milik Kenan. “Tentu saja tidak.” balas Natasya cepat. “Aku akan menerima tawaran pekerjaan darimu,” sambungnya lagi. Meski Natasya akhirnya setuju, Kenan tidak langsung melepaskan rangkulannya. Dia bahkan kembali mencium Natasya dengan keganasan yang sama, seperti sebelumnya. Natasya benar-benar tidak tahu lagi, apa yang pria itu pikirkan. Bahkan setelah Natasya sudah mengikuti kemauannya, dia masih saja tidak berhenti mendesak dan menciumnya. Karena tempat duduknya begitu sempit, Natasya mencoba untuk mencengkeram semua benda yang ada di dekatnya, agar dia tidak berubah pikiran dan mencium Kenan. “Sshhh, apa lagi yang kamu inginkan?” tanya Natasya dengan susah payah. Dia menatap Kenan sejenak, dan kemudian berbicara kembali, “Aku tidak akan membalas ciumanmu lagi kali ini,” Mendengar itu, ekspresi Kenan lantas berubah. Bukannya membaik, sepertinya itu malah semakin memperburuk keadaan. “Aku masih tidak m
Last Updated : 2025-06-12 Read more