Keesokan paginya, cahaya matahari menyelinap masuk lewat jendela besar ruang makan, menembus tirai tipis yang bergoyang pelan. Liora sudah duduk di kursinya. Ia dilayani oleh ART. Lalu tak lama Adrian masuk, masih mengenakan kaos rumahan.“Pagi,” ucap Adrian sambil tersenyum kecil. Ia mengambil tempat duduk di seberangnya.Liora tidak menjawab, namun mengangguk kecil, tatapannya menunduk ke atas piring berisi roti panggang dan telur rebus. Wajahnya tak sepucat kemarin. Tak lagi semuram kemarin.Adrian memperhatikannya beberapa detik sebelum membuka suara.“Kamu terlihat sudah lebih baik. Kalau begitu, kita bisa ke panti hari ini,” katanya pelan.Liora mengangkat wajah, menatap Adrian. Ada jeda beberapa detik, lalu perlahan, ia mengangguk.Senyuman Adrian melebar, ada kelegaan yang tak bisa disembunyikan dari ekspresinya.“Baiklah. Setelah sarapan, kita langsung siap-siap.”Liora merasa Adrian yang di hadapannya benar-benar bukan Adriann yang mengecamnya di ruang privat rumah sakit saa
Last Updated : 2025-08-01 Read more