Tatapan Adrian terpaku.Liora sedang bergerak perlahan ke samping, mencoba mencari posisi nyaman. Tapi perih langsung menjalar dari punggungnya, membuat tubuhnya menegang seketika.Napasnya terdengar berat seperti desahan menahan kesakitan. Suster yang baru saja datang pun langsung mendekat.“Sabar ya, Nona… saya bantu periksa,” ucap suster dengan lembut, membuka perlahan baju rumah sakit yang menutupi punggung Liora.Adrian yang berdiri tak jauh, ikut mendekat secara refleks. Tapi langkahnya langsung terhenti ketika matanya menangkap bekas-bekas mengerikan di kulit Liora.Punggung yang dulu begitu mulus… kini diisi bekas cambukan—panjang, cukup dalam, merah keunguan, sebagian mulai mengering, tapi banyak pula yang masih terbuka dan memerah. Luka-luka itu seperti menampar kesadaran Adrian. Tidak hanya satu atau dua garis, tapi lebih. Seakan wanita itu disiksa seperti binatang.“Ini harus dibersihkan ulang, agar tidak infeksi,” ujar suster kepada rekannya, sekaligus memberi tahu Liora
Last Updated : 2025-07-25 Read more