"Kami benar-benar nggak ada apa-apa."Emran mengangkat tangannya dan memijat pangkal hidungnya, dia merasa kesal karena diperlakukan tidak adil. Nada suaranya berubah dingin saat dia berkata, "Vanesa, aku tahu kamu memandangku rendah, tapi apa aku seburuk itu di matamu?"Vanesa mengatupkan bibirnya.Begitu begitu maksudnya.Dia hanya merasa pasti ada cerita tersembunyi antara Alya dan Emran, atau setidaknya, salah seorang di antara mereka pasti menyembunyikan sesuatu.Namun, karena Emran sudah dengan tegas membantahnya, Vanesa juga tidak akan bertanya lebih lanjut.Karena Alya saat ini tidak sadarkan diri dan Emran dengan tegas menyangkalnya, Vanesa tidak bisa berkata apa-apa lagi."Karena kamu sangat peduli pada Alya, maka aku serahkan dia padamu. Kebetulan aku juga lagi mencari cara supaya nggak perlu di sini!" kata Emran sambil menyerahkan slip pembayaran kepada Vanesa. "Mulai sekarang, kamu yang mengurusnya. Aku pergi dulu."Vanesa mengambil slip pembayaran itu. "Kamu ...."Emran m
Read more