Asap mengepul dari genteng yang terbakar. Bau arang, plastik hangus, dan kayu gosong menyatu dalam udara malam. Langit gelap semakin kelam oleh kabut asap. Udara pengap, mencekik, seolah malam ikut menangis bersama api yang melahap rumah. Sirene mobil pemadam meraung di kejauhan, menembus kesunyian seperti jeritan penyesalan. Tapi bagi Dimitri, semuanya telah terlambat. Ia menginjak gas mobil sekuat tenaga. Matanya liar, napasnya terputus-putus, dan tangannya gemetar di atas kemudi. Keringat dingin membasahi pelipisnya, padahal suhu malam menurun drastis. Begitu sampai di depan rumahnya—rumah yang kini menjadi neraka terbuka—ia langsung keluar, bahkan sebelum mesin mobil berhenti sepenuhnya. Ban mobil masih berputar pelan ketika pintu dibanting keras. "LUNA!" teriaknya, penuh kepanikan, menggema di antara suara gemeretak api dan desisan kayu yang runtuh. Matanya menatap rumah yang ia bangun dengan cinta dan impian masa depan. Dinding yang dulu dicat dengan penuh harapan, j
Terakhir Diperbarui : 2025-07-22 Baca selengkapnya