Suasana rumah mewah bergaya mediterania itu begitu hening. Langit sore memancarkan cahaya keemasan yang masuk melalui jendela kaca besar di ruang tamu. Di tengah ruangan, Luna berdiri sambil menimang salah satu bayinya yang baru berusia dua bulan. Dia kelelahan, rambutnya diikat asal, dan matanya bengkak karena kurang tidur. Tapi di wajahnya, tergambar kelembutan seorang ibu. Luna menoleh begitu mendengar suara pintu terbuka. Langkah hak tinggi bergema lembut di lantai marmer rumah mewah itu. Sosok ramping melangkah masuk—wanita elegan dengan blazer putih gading, rok pensil, dan sepatu nude. Rambutnya disanggul rapi, wajahnya terlihat cantik. Luna langsung mengenali wajah itu. Sukma. Wanita yang dulu menjadi manajernya di kantor. Perempuan yang dulu ia segani, meski tak pernah benar-benar dekat. Perempuan yang dulu... sempat disebut-sebut dekat dengan Dimitri. Luna mengangkat alis, terkejut. "Sukma?" Sukma tersenyum tipis, tenang, "Halo, Luna," sapa Sukma, langkahny
Terakhir Diperbarui : 2025-07-18 Baca selengkapnya