Lampu kamar hotel hanya menyisakan temaram kuning yang hangat. Hujan di luar masih menetes pelan, menambah suasana seakan dunia terhenti di dalam ruang itu.Diandra berbaring di ranjang besar dengan gaun tipis yang baru saja ia kenakan setelah mandi. Rambutnya masih basah, menjuntai di bahu. Wajahnya tampak polos namun menggoda, terlebih saat ia tersenyum samar melihat Danu keluar dari kamar mandi dengan handuk di bahu.“Kenapa liatin aku begitu, hm?” tanya Danu sambil tersenyum.“Karena aku nggak ngerti,” jawab Diandra lembut, suaranya serak karena menahan debar. “Kenapa kamu, pria yang udah punya istri, masih mau repot-repot jagain aku?”Danu terdiam sejenak. Lalu berjalan mendekat, duduk di sisi ranjang, menatap dalam mata Diandra. Jemarinya terulur, mengusap pipi halus itu.“Mungkin, karena aku nggak bisa berhenti mikirin kamu,” bisiknya jujur. “Kamu bikin aku ngerasa muda lagi. Ngerasa diinginkan.”Diandra tersenyum miris, lalu meraih tangan Danu dan menciumnya pelan. “Aku juga n
Huling Na-update : 2025-09-24 Magbasa pa