Malam mulai turun ketika Jasmine dan Clara akhirnya bersiap pulang. Lampu-lampu kota dari balkon apartemen sudah berpendar lembut, memantulkan cahaya oranye ke dalam ruang tamu yang kini mulai hening setelah tawa-tawa panjang.“Aduh, makasih banget ya, Qia, Kak Zayn,” ujar Clara sambil merapikan tasnya. “Malam ini bener-bener seru banget. Aku gak nyangka bisa makan enak sekaligus ngerasain vibes rumah sehangat ini.”Jasmine mengangguk, matanya masih berbinar. “Iya, sumpah, aku kayak lagi healing. Dan Kak Zayn,” ia menatap pria itu dengan gaya dramatis, “kamu bikin standar cowok naik sepuluh level, tahu gak?”Zayn hanya terkekeh kecil. “Wah, nanti kasihan cowok-cowok di kampus kalian kalau disamain sama aku.”“Biarin aja,” sahut Jasmine cepat, “biar mereka belajar dikit.”Qiana tertawa sambil menggandeng lengan Jasmine menuju pintu. “Udah, udah, nanti makin malam makin susah dapet transport.”Zayn ikut berjalan di samping mereka, memastikan keduanya aman sampai di depan lift.Begitu pi
Last Updated : 2025-10-14 Read more