“Qiana? Apa ada lagi yang ingin kamu katakan?” sosor Zayn membuat lamunan Qiana terganggu. “A-ah iya. Baiklah. Terimakasih ya, Kak Zayn. Semangat suamiku yang ganteng,” goda Qiana bukannya menjawab Zayn malah senyum-senyum sendiri di tempatnya bekerja. “Diem aja, nih? Gakan kiss jarak jauh dulu apa?” “Nanti aku kiss sesudah ada di rumah saja, ya. Hari ini aku pulang cepat. Tenang! Ya sudah, kamu hati-hati, jangan kecapean ya!” ucap Zayn dan mengakhiri panggilannya. Tak mau menunggu lama, Qiana langsung mengirim pesan kepada sahabatnya itu. Walaupun ada sedikit perdebatan diantara mereka via telepon, akhirnya mereka pun mau mengikuti keinginan Qiana. Mama mertuanya ikut senang melihat Qiana. Ia juga mengizinkan sahabat Qiana untuk menginap dirumahnya. Bahkan menyuruh para pembantu dirumahnya untuk membuat jamuan khusus. “Terimakasih banyak ya, Ma. Mama memang yang terbaik!” Pelukan hangat dan
Last Updated : 2025-11-27 Read more