Kau bisa tinggal di sana jika masih ingin berlama-lama di negara ini," ucap Zeeshan datar, duduk tenang di sofa sambil menatap dingin ke arah Leonard. "Tidak." Leonard menjawab cepat, "aku ingin tinggal di sini," tambanya, "masakan Nindi enak, dan …-" Bug' Leonard berhenti berbicara, dia terkena lemparan bantal sofa. Sialnya dia tidak sempat menghindar karena Zeeshan tiba-tiba melemparnya. Leonard sama sekali tidak bisa membaca gerakan sepupunya ini. "Jangan macam-macam denganku, Leonard!" peringat Zeeshan, suaranya dingin dan aura intimidasi menguar kental dari tubuhnya. "Ck." Leonard berdecak pelan, "aku tidak berniat merebut Nindi darimu. Tenanglah." "Kau mau rumah baru? Baik, aku akan membelinya untukmu," ucap Zeeshan tenang, tetapi terus melayangkan tatapan tajam pada Leonard. "Hell!" Leonard bergumam pelan. Namun, keduanya sama-sama diam saat Nindi muncul, membawa dua cangkir kopi. Satu cangkir Nindi letakkan di depan suaminya dan satu lagi ia letakkan di de
Last Updated : 2025-07-03 Read more