"Lima menit, Ayah," ucap Zeeshan pelan, meminta pada ayah mertuanya untuk diberikan waktu lima menit untuk memeluk Nindi. Danzel geleng-geleng kepala, semakin tak habis pikir pada Zeeshan. Namun, dia tetap berdiri di sana–menunggu selama lima menit. Lalu setelah itu, dia menarik putrinya dari pelukan Zeeshan. "Aku izin ingin membawa Mas Ze ke kamar," ucap Nindi, mengusap air matanya sambil menatap semua orang di sana. "Iya, Nak. Silahkan," ucap Zayyan sambil menganggukkan kepala. "Biar Kakak saja yang memapah Cacan," ucap seorang pria tinggi dan tampan, tak lain adalah suami Zana. Di mana dengan cepat dan sigap dia mengambil alih Zeeshan untuk memapah adik iparnya tersebut. Setelah tiba di kamar, di mana Zeeshan sudah berbaring di sana, Nindi berterima kasih pada Ebrahim dan Zana. "Terima kasih, Kak Zan, Kak Ebrahim," ucap Nindi. "Humm." Ebrahim berdehem sambil menganggukkan kepala, "jangan terlalu panik pada Zeeshan, jaga kesehatanmu juga, Nindi." "Iya, Nin. Jang
Huling Na-update : 2025-06-23 Magbasa pa