Louise tertawa kecil, lalu menoleh ke Tania. “Seandainya ciuman itu diunggah ke media sosial, jumlah penontonnya pasti menembus sejuta dalam satu jam.”“Terlebih jika disertai slow motion,” timpal Tania, lalu mengedip pada Sienna. “Sungguh, Kak. Jika aku berada di posisi kau, aku pasti sudah—”“Cukup,” potong Sienna dengan nada ringan. “Satu kata lagi, dan aku akan menggaji kalian dengan sistem barter.”Tawa mereka pun meledak, meski tidak berkepanjangan. Louise segera kembali ke tempat duduknya dan membuka laptop, berusaha menetralisasi suasana.Tak lama kemudian, mereka mulai tenggelam dalam diskusi desain. Warna, garis, tekstur—semuanya mengalir lancar. Namun Sienna beberapa kali terdiam. Bukan karena desain yang rumit atau tenggat waktu yang mendesak, melainkan karena pengaruh Sebastian yang terasa begitu dominan, bahkan saat pria itu tidak berada di ruangan yang sama.Baru satu jam berlalu, suara notifikasi terdengar dari ponsel Sienna. Ia menoleh dan membaca pesan yang masuk.[S
Terakhir Diperbarui : 2025-06-12 Baca selengkapnya